EFISIENSI PENYISIHAN KADAR BOD PADA LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN TANAMAN BAMBU AIR DENGAN SISTEM SUB SURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND

Authors

  • Noven Pramitasari Program Studi Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember
  • Alfiani Nur Kholisah Program Studi Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember
  • Audiananti Meganandi Kartini Program Studi Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.33005/envirotek.v14i1.188

Keywords:

Bambu Air, Limbah Cair, Tahu, Phyto-treatment.

Abstract

Industri tahu di Indonesia berkembang sangat pesat dikarenakan tingginya permintaan masyarakat terhadap tahu. Tingginya permintaan terhadap tahu tersebut berbanding lurus dengan meningkatnya produksi tahu yang mengakibatkan banyaknya limbah yang dihasilkan. Sebagian besar industri tahu di Indonesia adalah industri skala rumah tangga yang tidak dilengkapi pengolahan limbah sehingga diperlukan pengolahan, salah satunya dengan phyto-treatment.  Pada penelitian ini pengolahan limbah cair tahu dilakukan dengan menggunakan tanaman bambu air (Equisetum hyemale) melalui sistem sub surface flow constructed wetland. Penelitian ini bertujuan untuk menyisihkan kadar pencemar organik pada limbah cair tahu yang dapat dilihat dari kadar BOD (biological oxygen deman), serta mengetahui pengaruh jumlah tanaman dan jenis media terhadap kadar BOD. Adapun variabel bebas pada penelitian ini yaitu jumlah tanaman dan jenis media. Penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah aklimatisasi, pretreatment dan range finding test. Phyto-treatment dilakukan selama 20 hari dengan waktu tinggal pengujian BOD pada hari ke 5, 10, 15 dan 20. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan efisiensi penyisihan kadar BOD pada hari ke 20 di Reaktor X1Y1, X2Y1, X1Y2, dan X2Y2 masing-masing sebesar 40,93%, 79,10%, 26,53%, dan 53,61%. Efisiensi penyisian kadar BOD paling besar terdapat pada Reaktor X2Y1 yaitu menggunakan 70 batang tanaman dan jenis media tanah dan kerikil. Adapun berdasarkan hasil uji statistik menggunakan anova dua arah dapat disimpulkan bahwa jumlah tanaman dan jenis media berpengaruh signifikan terhadap kadar BOD.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Azmi, M., HS, E., & Andrio, D. (2016). Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Tanaman Typha Latifolia dan Eceng Gondok dengan Metode Fitoremediasi. Jom Fteknik, 3(2), 1–2.

Damanik, M. O., & Purwanti, I. F. (2018). Range Finding Test (RFT) Cyperus rotundus L dan Scirpus grossus sebagai Penelitian Pendahuluan dalam Pengolahan Limbah Cair Tempe. Jurnal Teknik ITS, 7(1), 5–8. https://doi.org/10.12962/j23373539.v7i1.28708

Farraji, H., Robinson, B., Mohajeri, P., & Abedi, T. (2020). Phytoremediation: green technology for improving aquatic and terrestrial environments. Nippon Journal of Environmental Science, 1(1). https://doi.org/10.46266/njes.1002

Hayati, N. (1992). Kemampuan eceng gondok dalam mengubah sifat fisik kimia limbah cair pabrik pupuk urea dan asam formiat. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Kasman, M., Riyanti, A., Sy, S., & Ridwan, M. (2018). Reduksi pencemar limbah cair industri tahu dengan tumbuhan melati air (Echinodorus palaefolius) dalam sistem kombinasi constructed wetland dan filtrasi. Jurnal Litbang Industri, 8(1), 39. https://doi.org/10.24960/jli.v8i1.3832.39-46

Kholif, A. M., Hidayat, S., Sutrisno, J., & Suning. (2020). Pengaruh Tanaman Bintang Air (Cyperus Papyrus) Dan Bambu Air (Equisetum Hyemale) Dalam Mengolah Limbah Domestik. Serambi Engineering, V(1), 703–710. https://doi.org/https://doi.org/10.32672/jse.v5i1.1596

Nugraha, A. S., & Wardono, H. R. I. (2015). Efisiensi Bambu Air (Equisetum hyemale) sebagai Fitoremediator Kadar Biological Oxygen Demand Pada Limbah Cair Industri Tahu di Desa Prembun Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas Tahun 2015. Buletin Keslingmas, 34(3), 189–194. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v34i3.3071

Pachwarya, R. B., Hidayah, E. N., Novembrianto, R., & Syamsiah, Y. A. (2020). Observation of Canna lily for Phytotechnology in Constructed Wetland, 2020, 34–40. https://doi.org/10.11594/nstp.2020.0504

Puspitaningrum, M., Izzati, M., & Haryanti, S. (2012). Produksi dan Konsumsi Oksigen Terlarut oleh Beberapa Tumbuhan Air. Buletin Anatomi Dan Fisiologi, 10(Maret), 47–55. https://doi.org/10.14710/baf.v12i1.4765

Rahmani, A. F., & Handajani, M. (2014). Efisiensi Penyisihan Organik Limbah Cair Industri Tahu dengan Aliran Horizontal Subsurface pada Constructed Wetland Menggunakan Typha angustifolia. Jurnal Tehnik Lingkungan, 20(1), 78–87. https://doi.org/10.5614/jtl.2014.20.1.9

Raissa, D. G., & Tangahu, B. V. (2017). Fitoremediasi Air yang Tercemar Limbah Laundry dengan Menggunakan Kayu apu (Pistia stratiotes). Jurnal Teknik ITS, 6(2), 7–11. https://doi.org/10.12962/j23373539.v6i2.25092

Suswati, A. C. S. P., Wibisono, G., Masrevaniah, A., & Arfiati, D. (2012). Analisis Luasan Constructed Wetland Menggunakan Tanaman Iris dalam Mangolah Air Limbah Domestik (Greywater). Indonesian Green Technology Journal, 1(3), 1–7.

Tangahu, B. V., & Putri, A. P. (2017). the Degradation of Bod and Cod of Batik Industry Wastewater Using Egeria Densa and Salvinia Molesta. Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan, 9(2), 82–91. https://doi.org/10.20885/jstl.vol9.iss2.art2

W, O. P., Rustanti, I., & Marlik. (2020). Pemanfaatan Ekstrak Biji Trembesi (Samanea Saman) Sebagai Koagulan Dalam Menurunkan Konsentrasi Padatan Tersuspensi, Dan Zat Organik Limbah Cair Tahu. Jurnal Envirotek, 12(2), 38–43. https://doi.org/10.33005/envirotek.v12i2.58

Wahyudianto, F. E., Oktavitri, N. I., Hariyanto, S., & Maulidia, D. N. (2019). Application of Equisetum hyemale in Constructed Wetland: Influence of Wastewater Dilution and Contact Time. Journal of Ecological Engineering, 20(1), 174–179. https://doi.org/10.12911/22998993/93941

Wibisono, G., & Masrevaniah, A. (2008). Penampilan Taman Tumbuhan Air Dalam Sistem Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit. Jurnal Agritek, 16(11), 2097–2105.

Wood, A. (1993). Constructed Wetlands for Wastewater Treatment Engineering and Design Consideration. South Africa.

Yudhistira, B., Andriani, M., & Utami, R. (2018). Karakterisasi: Limbah Cair Industri Tahu Dengan Koagulan Yang Berbeda (Asam Asetat Dan Kalsium Sulfat). Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture, 31(2), 137. https://doi.org/10.20961/carakatani.v31i2.11998

Downloads

Published

2022-04-28

How to Cite

Pramitasari, N. ., Nur Kholisah, A. ., & Meganandi Kartini, A. . (2022). EFISIENSI PENYISIHAN KADAR BOD PADA LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN TANAMAN BAMBU AIR DENGAN SISTEM SUB SURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND. Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 14(1), 66–73. https://doi.org/10.33005/envirotek.v14i1.188