POTENSI TUMBUHAN LOKAL SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI UNTUK MENURUNKAN KADAR LOGAM MERKURI (Hg) PADA LAHAN BEKAS PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN DI KABUPATEN SAROLANGUN, JAMBI

Authors

  • Fatur Rahman Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Jambi
  • Freddy Ilfan Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Jambi
  • Zuli Rodhiyah Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Jambi
  • Zuli Rodhiyah Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Jambi
  • Mahya Ihsan Program Studi Biologi, Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.33005/envirotek.v13i2.128

Keywords:

Tumbuhan Lokal, Fitoremediasi, Merkuri (Hg), PETI

Abstract

Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) merupakan penambangan emas yang dilakukan para penambang yang tidak memiliki izin. Salah satu dampak negatif PETI adalah pencemaran merkuri. Salah satu upaya memperbaiki tanah tercemar merkuri dapat dilakukan fitoremediasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui tumbuhan lokal yang berpotensi mengurangi pencemaran merkuri (Hg). Penelitian menggunakan teknik purposive sampling dan dilakukan di Desa Monti, Sarolangun, Jambi. Inventarisasi tumbuhan memperoleh 14 spesies yaitu, Macaranga sp., Paspalum sp., Trema tomentosa, Imperata cylndrica, Lophatherum sp., Eleusine sp., Molineria sp., Lycopodium sp., Gleichenia linearis, Ipomea sp., Scleria sp., Eleocharis interstincta, Melastoma sp.., dan Phragmites sp. 14 tumbuhan tersebut, tiga yang mendominasi yaitu, Phragmites sp. (37,35%), Melastoma sp. (30,64%), dan Eleocharis interstincta (25,41%). Phragmites sp. memiliki nilai BAC (0,381), BCF (0,606), TF (0,628), Melastoma sp. memiliki nilai BAC (0,170), BCF (0,333), TF (0,511), dan Eleocharis interstincta memiliki nilai BAC (0,245), BCF (0,441), TF (0,555). Hasil perhitungan BAC, BCF dan TF didapatlah Phragmites sp. yang memiliki nilai paling tinggi sehingga kemampuan mengakumulasi dan mentranslokasi logam merkuri dari akar ke pucuk lebih efisien dibandingkan tumbuhan lain yang ditemukan pada penelitian ini. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alfian, Z. (2006). Antara Manfaat dan Efek Penggunannnya bagi Kesehatan Manusia dan Lingkungan. Naskah Pidato Pengukuhan Guru Besar, 1–11.

Alkorta, I., Hernandez-Allicia, J., Beceeril, J. M., Amezaga, I., Albizu, L., & Garbisu, C. (2004). Recent Findings on the Phytoremediation of Soils Contaminated With Environmentally Toxic Heavy Metals and Metalloids Such as Zinc, Cadmium, Lead, and Arsenic. Reviews in Environmental Science and Bio Technology, 3, 71–90.

Ardiyati. (2018). Struktur dan Komposisi Jenis Tumbuhan Berkayu Penyusun Wana Di Dusun Pancuran, Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul.

Baker, A. J. M, McGrath, S. P., Reeves, R. D., and Smith, J. A. C. (2000). Metal Hyperaccumulator Plants: A Review of the Ecology and Physiology of a Biological Resource for Phytoremediation of Metal-Polluted Soils. Phytoremediation of Contaminated Soils and Waters, 85–107.

Cui, S., Zhou, Q., & Chao, L. (2007). Potential Hyperaccumulation of Pb, Zn, Cu and Cd in Endurant Plants Distributed in an Old Smeltery, Northeast China. Environmental Geology, 51(6), 1043–1048.

Fachrul, M. F. (2012). Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta.

Hamzah F, dan Pancawati Y. (2013). Fitoremediasi Logam Berat dengan Menggunakan Mangrove. Ilmu Kelautan, 18(4), 203-212.

Hasnunidah, N., Wiono, J. W. (2019). Botani Tumbuhan Tinggi. Graha Ilmu. Bandar Lampung.

Juhriah, dan Alam, M. (2016). Fitoremediasi Logam Berat Merkuri ( Hg ) pada Tanah dengan Tumbuhan Celosia Plumosa ( Voss ) Burv. Biologi Makassar (Bioma), 1(1), 1–8.

Li, M. ., Luo, Y. ., dan Su, Z. (2007). Heavy Metal Concentrations in Soils and Plant Accumulation in a Restored Manganese Mineland in Guangxi, South China. Environmental Pollution, 147(1), 168–175.

Marschner, H. (1986). Mineral Nutrition in Higher Plant. Academic Pres Inc. London.

Merdekawati, L., Hanudin, B., Iswan, D. (2013). Kemampuan Empat Jenis Tumbuhan Dalam Menyerap Cemaran Merkuri Di Media Tailing. Jurnal Hutan Lestari, 1(2), 52-60.

Mirdat, Patadungan, Y. S., Isrun. (2013). Status Logam Berat Merkuri (Hg) Dalam Tanah Pada Kawasan Pengolahan Tambang Emas. Agtotekbis, 1(2), 127-134.

Muddarisna, N. Krisnayanti, B. D. Utami, S. R. Handayamto, E. (2013). The Potential of Wild Plans for Phytoremediation of Soil Contaminated with Mercury of Gold Cyanidation Taillings. IOSR Journal of Environmental Science, Toxicology and Food Technology (IOSR-JESTFT), 4(1), 15-19.

Nazir, A., Malik, R. N., Ajaib, M., Khan, N., & Siddiqui, M. F. 2011. Hyperaccumulator Of Heavy Metals of Industrial Areas of Islamabad and Rawalpindi. Pakistan journal botani 43(4), 1925 – 1933.

Pemerintah Indonesia. (2014). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Bahaya dan Beracun.

Pilon-Smits, E. (2005). Phytoremediation. Annual Review of Plant Biology, 56, 15 – 39.

Purnomo, D. W. Magandhi, M. Helmanto, H. Witono, J. R. (2015). Jenis-jenis Tumbuhan Reklamasi Potensil untuk Fitoremediasi Kawasan Bekas Tambang. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(3), 496-500.

Romadhon, A. (2008). Kajian Nilai Ekologi Melalui Inventarisasi dan Nilai Indeks Penting (INP) Mangrove Terhadap Perlindungan Lingkungan Kepulauan Kangean. Embryo, 5(1), 82-97.

Sanubari, M. O. Sedayu, A. Miarsyah, M. (2016). Potensi Acrostichum Aureum L. (PTERIDACEAE) Sebagai Bioakumulator Logam Berat Mangan (Mn) dan Tembaga (Cu). Bioma, 12(2), 1-5.

Siahaan, B. C., Utami, S. R., Handayanto, E. (2014). Fitoremediasi Tanah Tercemar Merkuri Menggunakan Lindernia crustacea, Digitaria radicosaa, dan Cyperus rotundusars Sertta Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tumbuhan Jagung. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 1(2), 35-51.

Singh, S. (2012). Phytoremediation : A Sustainable Alternative for Environmental Challenges. International Journal of Green and Herbal Chemistry, 1(2), 133–139.

Takarina, N.D., Pin, T. G. (2015). Bioconcentration Factor (BCF) and Translocation Factor (TF) of Heavy Metals in Mangrove Trees of Blanakan Fish Farm. Makara Journal of Science, 77-81.

Telmer, K. 2007. Mercury and Small Scale Gold Mining-Magnitude and Challenges Worldwide. GEF/UNDP/UNIDO Global Mercury Project. University of Victoria. Canada.

Yoon, J., Cao, X., Zhou, Q., & Ma, L. Q. (2006). Accumulation of Pb, Cu, and Zn in Native Plants Growing on a Contaminated Florida Site. Science of the Total Environment, 368, 456 – 464.

Downloads

Published

2021-10-29

How to Cite

Rahman, F. ., Ilfan, F. ., Rodhiyah, Z. ., Rodhiyah, Z. ., & Ihsan, M. . (2021). POTENSI TUMBUHAN LOKAL SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI UNTUK MENURUNKAN KADAR LOGAM MERKURI (Hg) PADA LAHAN BEKAS PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN DI KABUPATEN SAROLANGUN, JAMBI. Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 13(2), 48–54. https://doi.org/10.33005/envirotek.v13i2.128