PENURUNAN KADAR MIKROPLASTIK PADA AIR KALI WONOKROMO DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

Authors

  • Firra Rosariawari Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
  • Dila Rahmayanti Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

DOI:

https://doi.org/10.33005/envirotek.v13i2.148

Keywords:

Mikroplastik, Elektrokoagulasi, Jarak Elektroda.

Abstract

Kelimpahan mikroplastik di air permukaan Surabaya dapat mengganggu keberlangsungan kehidupan ekosistem sungai dan berdampak buruk bagi manusia. Karena sebagian besar air baku yang digunakan masyarakat Surabaya berasal dari air permukaan. Mikroplastik yang berukuran kurang dari 5µm mengandung bahan kimia berbahaya seperti Polikrolin Binefil (PCB) dan bersifat toksik. Mikroplastik dapat membawa logam berat dan juga beberapa mikroorganisme patogen yang menempel pada badan mikroplastik, hal tersebut dapat dimungkinkan akan masuk kedalam peredaran darah dan menginfeksi tubuh. Salah satu alternatif pengolahan yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar mikroplastik adalah dengan menggunakan elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi merupakan proses penggumpalan dan pengendapan partikel-partikel halus yang terdapat di air dengan menggunakan energi listrik. Mikroplastik yang terkandung dalam air tersisihkan melalui proses flokulasi dan pengendapan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penurunan kadar mikroplastik menggunakan elektrokoagulasi dengan variasi jarak antar elektroda dan waktu detensi. Variasi jarak antar elektroda yang digunakan adalah 1,5 cm; 2 cm; 3cm; dan 5 cm. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa untuk menurunkan kadar mikroplastik dalam sampel air permukaan jarak antar elektroda yang paling efektif adalah 3 cm dengan penurunan kadar mikroplastik sebesar 89%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Apriyani, N. (2017). Penurunan Kadar Surfaktan dan Sulfat dalam Limbah Laundry. Media Ilmiah Teknik Lingkungan Volume 2, Nomor 1, 53(9), 1689–1699.

Mujiarto, I. (2005). Sifat dan Karakteristik Material Plastik dan Bahan Aditif. Traksi, 3(2), 65–74.

Nugroho, A. agus kristanto. (2018). Study of Potential Microplastics on Surabaya River Fishes.

Nur, A., & Effendi, A. J. (2014). Aplikasi Elektrokoagulasi Pasangan Elektroda Aluminium Pada Proses Daur Ulang Grey Water Hotel. Jurnal Tehnik Lingkungan, 20(1), 58–67. https://doi.org/10.5614/jtl.2014.20.1.7

Perren, W., Wojtasik, A., & Cai, Q. (2018). Removal of Microbeads from Wastewater Using Electrocoagulation. ACS Omega, 3(3), 3357–3364. https://doi.org/10.1021/acsomega.7b02037

Rachmanto, T. A. (2020). Pembuatan Unit Pengolahan Berbasis Tenaga Surya.

Rajala, K., Grönfors, O., Hesampour, M., & Mikola, A. (2020). Removal of microplastics from secondary wastewater treatment plant effluent by coagulation/flocculation with iron, aluminum and polyamine-based chemicals. Water Research, 183, 116045. https://doi.org/10.1016/j.watres.2020.116045

Reusyella Saulina, D., & Rosariawari, F. (2021). Kombinasi Elektrokoagulasi Dan Oksidasi Lanjut Berbasis O3/Gac Dalam Mengolah Limbah Industri Batik.

Saputra, E., & Hanum, F. (2016). Pengaruh Jarak Antara Elektroda Pada Reaktor Elektrokoagulasi Terhadap Pengolahan Effluent Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit.

Shen, M., Song, B., Zhu, Y., Zeng, G., Zhang, Y., Yang, Y., Wen, X., Chen, M., & Yi, H. (2020). Removal of microplastics via drinking water treatment: Current knowledge and future directions. Chemosphere, 251, 126612. https://doi.org/10.1016/j.chemosphere.2020.126612

Tri Aji, N. A. (2017). Identifikasi Mikroplastik Di Perairan Bangsring Jawa Timur (Vol. 4).

Wijaya, B. A., Trihadiningrum, Y., Distribusi, K. K., & Sampling, A. M. (2019). Pencemaran Meso- dan Mikroplastik di Kali Surabaya pada Segmen Driyorejo hingga Karang Pilang. Jurnal Teknik ITS, 8(2), 2–7.

Downloads

Published

2021-10-29

How to Cite

Rosariawari, . F. ., & Rahmayanti , D. . (2021). PENURUNAN KADAR MIKROPLASTIK PADA AIR KALI WONOKROMO DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI. Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 13(2), 86–91. https://doi.org/10.33005/envirotek.v13i2.148