Keterkaitan Curah Hujan Terhadap PM2.5 dan PM10 di Pos Pengamatan Kualitas Udara Cibereum, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Authors

  • Rendy Irawadi Program Studi Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
  • Mohammad Razif Program Studi Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.33005/envirotek.v15i1.216

Keywords:

Pencemaran Udara, PM10, PM2.5, Curah Hujan

Abstract

Perubahan karakteristik atmosfer disebabkan oleh banyaknya pencemaran udara dari dalam maupun di luar ruangan. Asap dari rumah tangga, knalpot kendaraan, kebakaran dan industri merupakan penyebab utama pencemaran udara. Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor merupakan kawasan yang memiliki peluang potensi pariwisata secara domestik, provinsi, nasional maupun internasional sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat kualitas udara PM2.5 dan PM10 di wilayah tersebut secara diurnal, musiman, serta persentase penurunan pencemaran udara saat terjadi hujan. Secara diurnal, PM2.5 dan PM10 memiliki pola yang cenderung sama. Pada pagi hingga sore kecenderungan akan meningkat dan mencapai puncaknya pada pukul 12 UTC. Jika ditinjau berdasarkan musim, PM2.5 dan PM10 akan meningkat dari rata-ratanya pada musim kemarau, dan mengalami penurunan pada musim hujan dan masa pancaroba. PM2.5 memiliki korelasi yang lebih baik dengan curah hujan dibandingkan dengan PM10. Nilai PM2.5 selama waktu penelitian dominan berada pada kategori baik hingga sedang dan sebagian kecil tidak baik, sedangkan nilai PM10 sebagian besar berada pada kategori baik dan tidak ada yang masuk kategori tidak baik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Chate, D. M., et al(2003). Scavenging of aerosols and their chemical species by rain. Atmospheric Environment, 37(18), 2477–2484. https://doi.org/10.1016/S1352-2310(03)00162-6

Cheng, Y., et al(2006). Seasonal And Diurnal Variations of PM 1.0 , PM 2.5 And PM 10 In The Roadside Environment Of Hong Kong. In CHINA PARTICUOLOGY (Vol. 4, Issue 6).

Duan, J., Chen, Y., Fang, W., & Su, Z. (2015). Characteristics and relationship of PM, PM10, PM2.5 concentration in a polluted city in northern China. Procedia Engineering, 102, 1150–1155. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2015.01.239

Darimi, B., Ikhwan Siregar, & Y., Anita, S.(2018). Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Berdasarkan Jarak Tempuh Dan Jumlah Kendaraan Pada Persimpangan Pasar Pagi Arengka Pekanbaru. Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan (SENPLING) 2018 | ISBN.

Gao, Y., & Ji, H. (2018). Microscopic morphology and seasonal variation of health effect arising from heavy metals in PM2.5 and PM10: One-year measurement in a densely populated area of urban Beijing. Atmospheric Research, 212, 213–226. https://doi.org/10.1016/j.atmosres.2018.04.027

Ghozali, I., (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23. Edisi 8. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gusnita, D. (2010). Green Transport: Transportasi Ramah Lingkungan Dan Kontribusinya Dalam Mengurangi Polusi Udara. Berita Dirgantara In Juni (Vol. 11, Issue 2).

Hair, Jr., et al (2011). Multivariate Data Analysis. Fifth Edition. New Jersey: PrenticeHall, Inc.

Herizal, & Andri, Y. (2009). Menilai Kualitas Udara Bukit Kototabang Berdasarkan Data Aerosol PM10. Megasain Buletin MKKuG GAW Bukit Kototabang Volume I/Maret 2009.

Ismiyati, I., Marlita, D., & Saidah, D. (2014). Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik, Vol.1 , pp. 241-248.

Immanuel, G. S., et al (2019). Real Time Air Quality Monitoring System in Three Sites (Bogor, Cibeureum and Serpong). IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 303(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/303/1/012055

Jensen, S. S., et al (2017). High resolution multi-scale air quality modelling for all streets in Denmark. Transportation Research Part D: Transport and Environment, 52, 322–339. https://doi.org/10.1016/j.trd.2017.02.019

Kalaiarasan, G., Balakrishnan, R. M., Sethunath, N. A., & Manoharan, S. (2018). Source apportionment studies on particulate matter (PM10 and PM2.5) in ambient air of urban Mangalore, India. Journal of Environmental Management, 217, 815–824. https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2018.04.040

Kassomenos, P., et al (2012). Levels, sources and seasonality of coarse particles (PM 10-PM 2.5) in three European capitals - Implications for particulate pollution control. Atmospheric Environment, 54, 337–347. https://doi.org/10.1016/j.atmosenv.2012.02.051

Lim, D.-Y., Lee, T.-J., & Kim, D.-S. (2012). Quantitative Estimation of Precipitation Scavenging and Wind Dispersion Contributions for PM 10 and NO 2 Using Long-term Air and Weather Monitoring Database during 2000~2009 in Korea . Journal of Korean Society for Atmospheric Environment, 28(3), 325–347. https://doi.org/10.5572/kosae.2012.28.3.325

Mulyana, B. (2012). Pengembangan Kota Bogor Sebagai Destinasi Pariwisata Internasional. Jurnal Ilmiah Pariwisata.

Ning, X., Ji, X., Li, G., & Sang, N. (2019). Ambient PM2.5 causes lung injuries and coupled energy metabolic disorder. Ecotoxicology and Environmental Safety, 170, 620–626. https://doi.org/10.1016/j.ecoenv.2018.12.028

Novitriana, L., Handayani, D., & Hasbi, M. (2017). Analisis Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Akibat Volume Lalu Lintas Di Ruas Jalan (Studi Kasus Jalan Slamet Riyadi Surakarta).e-Jurnal MATRIX TEKNIK SIPIL,753.

Simanjuntak, G. H. (2007). PENCEMARAN UDARA. In ARTIKEL 34 Buletin LIMBAH (Vol. 11, Issue 1).

Triatmodjo, B. (2010). Hidrologi Terapan. Beta Offset, Yogyakarta

Walter, J.(2018). Air pollution and health: Summary. WHO

Wirjohamidjojo, S., & Swarinoto, Y., S.(2013). Meteorologi Sinoptik. Puslitbang BMKG, Jakarta.

Wilks, D., S.(2006). Statistical Methods in the Atmospheric Sciences: An Introduction. San Diego, CA: Elsevier.

Yoo, J. M., et al (2014). New indices for wet scavenging of air pollutants (O3, CO, NO2, SO2, and PM10) by summertime rain. Atmospheric Environment, 82, 226–237. https://doi.org/10.1016/j.atmosenv.2013.10.022

Zhang, Y. (2019). Dynamic effect analysis of meteorological conditions on air pollution: A case study from Beijing. Science of the Total Environment, 684, 178–185. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2019.05.360.

Zein, S., dkk. (2019). Pengolahan Dan Analisis Data Kuantitatif Menggunakan Aplikasi SPSS. JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 4, Nomor 1, Februari 2019

Downloads

Published

2023-04-28

How to Cite

Irawadi, R. ., & Razif, M. (2023). Keterkaitan Curah Hujan Terhadap PM2.5 dan PM10 di Pos Pengamatan Kualitas Udara Cibereum, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 15(1), 22–26. https://doi.org/10.33005/envirotek.v15i1.216