Efektivitas Pemanfaatan Daun Kelor sebagai Alternatif Biosurfaktan Detergen dengan Metode PRES (Prinsip Rotary Evaporator Sederhana)

Authors

  • Syayidah Dinurrohmah Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Mulawarman
  • Ulul Hadiatul Fauki Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Mulawarman
  • Melliana Jiana Bahi Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Mulawarman
  • Lambang Subagiyo Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Mulawarman
  • Atin Nuryadin Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Mulawarman

DOI:

https://doi.org/10.33005/envirotek.v14i2.257

Keywords:

Biosurfaktan, Detergen Cair, Pencemaran Lingkungan, Daun Kelor

Abstract

Salah satu upaya mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah detergen adalah dengan pemanfaatan bahan alami sebagai pengganti surfaktan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan detergen berbahan aktif biosurfaktan daun kelor dengan metode Prinsip Rotary Evaporator Sederhana (PRES). Pemanfaatan daun kelor (Moringa olifera) dilakukan dengan mengekstraksi daun kelor menggunakan metode maserasi hingga menghasilkan biosurfaktan, yang kemudian diolah menjadi detergen cair. Untuk menguji sediaan biosurfaktan maupun detergen cair, dilakukan beberapa uji, yaitu organoleptik, pH, bobot jenis, stabilitas busa, daya detergensi, dan cemaran dari limbah detergen cair kemudian dibandingkan dengan detergen komersial. Hasil detergen cair menggunakan metode PRES menunjukkan mutu detergensi yang sebanding dengan detergen komersial, karena memiliki stabilitas busa mencapai 97%, dengan daya detergensi mencapai 80%, namun tingkat limbah cemaran yang tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode PRES dapat menghasilkan detergen cair dengan stabilitas busa dan mutu detergen yang baik, namun memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat meminimalkan tingkat cemaran limbah yang dihasilkan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arnelli. (2010). Sublasi Surfaktan dari Larutan Detergen dan Larutan Detergen Sisa Cucian Serta Penggunaannya Kembali Sebagai Detergen. Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi, 13(1), 4–7.

Atima, W. (2015). BOD dan COD Sebagai Parameter Pencemaran Air dan Baku Mutu Air Limbah. Jurnal Biology Science and Education, 4(1), 159–169.

Cut Yuliana, et al. (2019). Produksi dan Optimasi Biosurfaktan dari Bakteri Halofilik Chromohalobacter japonicus BK-AB18. 2(2), 1–19.

Diyan Arini, Arneli, A. S. (2008). Pengaruh Penambahan Karboksimetil Selulosa dan Buffer pada Detergensi Surfaktan asil Sublasi Limbah Cair Cucian. 11(3), 78–83.

Febriani, A., & Andiani, D. (2020). Formulasi Detergen Cair yang Mengandung Ekstrak Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Liquid Detergent Formulation Containing Hibiscus Leaf Extract (Hibiscus rosa-sinensis L.). Jurnal Ilmu Kefarmasian, 13(2), 107–113.

Febrianti, D. R. (2013). Formulasi Sediaan Sabun Mandi Cair Minyak Atsiri Jeruk Purut (Citrus hystrix DC.) Dengan Kokamidopril Betan Sebagai Surfaktan.

Hayes, D. G. (2012). Bioprocessing Approaches to Synthesize Bio-based Surfactants and Detergents. In Food and Industrial Bioproducts and Bioprocessing (pp. 243–266). https://doi.org/10.1002/9781119946083.ch10

Helmy, Q., Gustiani, S., & Mustikawati, A. T. (2020). Application of rhamnolipid biosurfactant for bio-detergent formulation. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 823(1). https://doi.org/10.1088/1757-899X/823/1/012014

Hernawati, D., Suharyati, S., Nurkamilah, S., & Biologi, P. (2020). Perbanding Antibakteri Bawang Putih ( Allium sativum ) Dengan Varietas Berbeda Secara In Vitro Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli .an Aktivitas. 2, 1–10.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2014). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah (p. 85).

Maranggi, I. U., Rahmasari, B., Kania, F. D., Fadarina, Yuniar, Purnamasari, I., & Meidinariasty, A. (2020). Aplikasi Biosurfaktan Dari Daun Sengon (Albizia Falcataria) Dan Kulit Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Detergen Ramah Lingkungan. Politeknik Negeri Sriwijaya, Prosiding Seminar Mahasiswa Teknik Kimia, 1(1), 11–19.

M.G, Hazena, et al. (2015). Ekstrak Biji Alpukat Sebagai Pembusa Detergen: “Pemanfaatan Potensi Bahan Alam dan Menekan Biaya Produksi.” 3(2013), 92–98.

Muhammad Busyairi , Nur Annisa Jayaningsih, F. A. (2021). Analisis Beban Pencemar Dan Daya Tampung Sungai. Jurnal “Teknologi Lingkungan,” 17–25.

Murti, I. K. A. Y., Putra, I. P. S. A., N.N.K.T., S., Wijayanti, N. P. D., & Yustiantara, P. S. (2018). Optimasi Konsentrasi Olive Oil Tehadap Stabilitas Fisik Sediaan Sabun Cair. Jurnal Farmasi Udayana, 6(2), 15. https://doi.org/10.24843/jfu.2017.v06.i02.p03

Pambudhy, A. (2021). Pencemaran Air: Pengertian, Penyebab dan Dampaknya bagi Lingkungan. Detik.

Rachmawati, P. A. (2019). Biodegradable Detergen Dari Saponin Daun Waru Dan Ekstraksi Bunga Tanjung. Indonesian Chemistry and Application Journal, 2(2), 1. https://doi.org/10.26740/icaj.v2n2.p1-4

Rahmaniati M, A., Ulfah, M., & Mulangsari, D. A. K. (2018). Standarisasi Parameter Non Spesifik Ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centella asiatica L.) Di Dua Tempat Tumbuh. Jurnal Inovasi Teknik Kimia, 3(1). https://doi.org/10.31942/inteka.v3i1.2128

Rijai, L. (2012). Beberapa Tumbuhan Obat Asal Kalimantan Timur Sebagai Sumber Saponin Potensial. Journal Of Tropical Pharmacy And Chemistry, 1(4), 301–306. https://doi.org/10.25026/jtpc.v1i4.40

Setiawan, F. A. dan Y. (2019). Analisa Kualitas Air Dengan Pendekatan Driving Force , Pressure , State , Impact , Response ( Dpsir ): Studi Kasus Kabupaten Kutai Barat. Jurnal “Teknologi Lingkungan,” 24–30.

SNI 4075-1:2017 (p. 15). (2017).

Subagiyo, L., Nuryadin, A., Sulaeman, N. F., & Widyastuti, R. (2019). Water quality status of kalimantan water bodies based on the pollution index. Pollution Research, 38(3), 536–543.

Supandi, L., & Setiawan, D. A. (2019). Pemanfaatan Daun Waru (Hibiscus tiliance L) Sebagai Bahan Baku Detergen. Sainteks: Jurnal Sains Dan Teknik, 1(1), 17–28. https://doi.org/10.37577/sainteks.v1i1.107

Suryono, C., Ningrum, L., & Dewi, T. R. (2018). Uji Kesukaan dan Organoleptik Terhadap 5 Kemasan Dan Produk Kepulauan Seribu Secara Deskriptif. Jurnal Pariwisata, 5(2), 95–106. https://doi.org/10.31311/par.v5i2.3526

Tien Faizah Azfi. (2017). Daun Waru Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Detergen Ramah Lingkungan. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 8(1), 65–67.

Veronika, M., Purwijantiningsih, E., Pranata, S., & Teknobiologi, F. (2017). Efektifitas Ekstrak Daun Kelor (Moringaoleifera) Sebagai Bio-Sanitizer Daun Selada (Lactuca sativa).

Widayati, T. W., Yudisai, H., & Devara, I. K. G. (2018). Sintesis Bio-nanosurfaktan sebagai Deterjen Ramah Lingkungan dari Kombinasi Ekstrak Getah Pepaya ( Carica papaya L ) dan Daun Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen). April, 1–6.

Widiyanti, A., Laily, D., & Hamidah, N. (2021). Pengolahan Limbah Cair Bekas Pencucian Ikan Menggunakan Scirpus grossus. Journal of Research and Technology, VII(2460), 61–70.

Yuliani, R. L., Purwanti, E., & Pantiwati, Y. (2015). Pengaruh Limbah Detergen Industri Laundry terhadap Mortalitas dan Indeks Fisiologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS, 822–828.

Yuliyanti, M., Husada, V. M. S., Fahrudi, H. A. A., & Setyowati, W. A. E. (2019). Quality and Detergency Optimization, Liquid Detergent Preparation, Mahogany Seed Extract (Swietenia mahagoni). JKPK (Jurnal Kimia Dan Pendidikan Kimia), 4(2), 65. https://doi.org/10.20961/jkpk.v4i2.32750

Downloads

Published

2022-10-31

How to Cite

Dinurrohmah, S. ., Hadiatul Fauki, U. ., Jiana Bahi, M. ., Subagiyo, L. ., & Nuryadin, A. . (2022). Efektivitas Pemanfaatan Daun Kelor sebagai Alternatif Biosurfaktan Detergen dengan Metode PRES (Prinsip Rotary Evaporator Sederhana). Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 14(2), 192–196. https://doi.org/10.33005/envirotek.v14i2.257