Cadangan Karbon dari Penggunaan Sistem Budidaya Agroforestry di Kecamatan Wonosalam, Jombang

Authors

  • Wahyu Niken Febrianti Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UPN “Veteran” Jawa Timur, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun
  • Sisko Budianto Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UPN “Veteran” Jawa Timur, PT. Mondelēz International
  • Fadhilatul Laela Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UPN “Veteran” Jawa Timur, UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur
  • Diny Evitasari Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UPN “Veteran” Jawa Timur, UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur
  • Rossyida Priyadharsini Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UPN “Veteran” Jawa Timur
  • Penta Suryaminasih Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UPN “Veteran” Jawa Timur

DOI:

https://doi.org/10.33005/envirotek.v15i2.268

Keywords:

Penggunaan Lahan, Cadangan Karbon, Diversitas

Abstract

Perubahan iklim merupakan kondisi meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK) akibat aktivitas manusia, sehingga menyebabkan pemanasan global. Penggunaan lahan yang berubah merupakan salah satu faktor utama yang mengeluarkan GRK. Perubahan penggunaan lahan dapat berperan sebagai sumber atau penyerap karbon dalam konteks perubahan iklim tergantung dari jenis penggunaannya. Keterkaitan spasial antara aktivitas sosial ekonomi suatu wilayah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perubahan penggunaan lahan. Penggunaan lahan yang berubah, pertumbuhan populasi, dan peningkatan emisi gas rumah kaca sering kali memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi cadangan karbon dengan mengukur biomassa di berbagai penggunaan lahan di Kecamatan Wonosalam dengan menggunakan teknologi pencitraan satelit. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan berbasis cadangan karbon, menggunakan dua tahap analisis, yaitu analisis geografis dan estimasi emisi CO2-eq yang dihasilkan oleh penggunaan lahan di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Terdapat 4 spesies pohon yang berada di area penelitian, yaitu cengkeh (Syzygium aromaticum), kopi (Coffea sp.), pisang (Musa paradisiaca) dan sengon (Paraserianthes falcataria (L.)). Pohon sengon memiliki ukuran paling besar dibandingkan tanaman lain di lokasi pengamatan.  Potensi cadangan karbon tertinggi juga terdapat pada tanaman sengon yaitu 50,16 kg/pohon (88,04 ton/hektar). Sedangkan yang terendah adalah pohon kopi yaitu 0,20 kg/ pohon (0,00001 ton /hektar).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aklile, Y., Fekadu, B. (2014). Examining drivers of land use change among pastoralists in Eastern Ethiopia. Journal of Land Science, 4(9), 402-413.

Arfianti, V. (2014). Potensi Cadangan Karbon Tegakan Hutan Sub Montana di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 11(1), 13-31.

Baderan, D. W. K., Rahim S., Angio, M., Ilham, A. (2021). Keanekaragaman, kemerataan, dan kekayaan spesies tumbuhan dari geosite potensial benteng otanaha sebagai rintisan pengembangan geopark provinsi Gorontalo. Jurnal Biologi, 14(2), 264-274.

Bakhtiar, I., Santoso, H., Hafild, E., Novira, R. editor. (2008). Perubahan Iklim, Hutan, dan REDD: Peluang atau Tantangan?. Civil Socienty Organitation Network on Forestry Governance and Climate Change, The Partnership for Governance Reform. Bogor.

Bakri. (2009). Analisis Vegetasi dan Pendugaan Cadangan Karbon Tersimpan Pada Pohon di Hutan Taman Wisata Alam Taman Eden Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir [tesis]. Universitas Sumatera Utara.

Charomaini, M. dan Suhaendi, H. (1997). Genetic variation of Paraserianthes falcataria seed sources in Indonesia and its potential in tree breeding programs. Dalam: Zabala, N. (ed.) Workshop international tentang spesies Albizia dan Paraserianthes, 151–156. Prosiding workshop, 13–19 November 1994, Bislig, Surigao del Sur, Filipina. Forest, Farm, and Community Tree Research Reports (tema khusus). Winrock International, Morrilton, Arkansas, AS.

Darmawan, I. W. S., Samsoedin, I., Siregar, C. A. (2010). Dinamika Potensi biomasa karbon pada lanskap hutan bekas tebangan. Jurnal Penelitian Hutan. Pusat Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Djogo, A. P. Y. (1997). Use of Albizia and Paraserianthes species in small-scale farming systems in Indonesia. Dalam: Zabala, N. (ed.) Workshop international tentang spesies Albizia dan Paraserianthes, 27–36. Prosiding workshop, 13–19 November 1994, Bislig, Surigao del Sur, Filipina. Forest, Farm, and Community Tree Research Reports (tema khusus). Winrock International, Morrilton, Arkansas, AS.

Elias & Wistara, N. J. (2009). Innovation in the methods of forest carbon stock estimation. Bahan presentasi. Bogor Agricultural University. http://www.benwood.edu/cms/ dmdocuments/CO5_Seoul_Elias_and Wistara.pdf.

Hairiah, K., Subekti, R. (2007). Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Macam Penggunaan Lahan. World Agroforestry Centre. Bogor.

Hairiah, K., Ekadinata, A., Sari, R.R. dan Rahayu, S. (2011). Pengukuran cadangan karbon: dari tingkat lahan ke bentang lahan. Petunjuk praktis. Edisi kedua. Bogor, World Agroforestry Centre, ICRAF SEA Regional Office, University of Brawijaya, Malang, Indonesia.

Hariyadi. (2005). Kajian Potensi Cadangan Karbon Pada Pertanaman Teh (Camelia sinensis (L) O. Kunstzo) dan Berbagai Tipe Penggunaan Lahan di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. [Disertasi]. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor

Houghton, J. T., Ding, Y., Griggs, D. J., Nouger, M., et al. Climate Change 2001: The Scientific Basis. Cambridge University Press. 83 pp. http://www.ipcc.ch/ Diacu dalam Lusiana et al. 2005

Hualong, L., Yongqiang, L., Xuegang, H., Tingting, L., Yuri, L. (2014). Effects of land use transitions due to rapid urbanization on ecosystem services: Implications for urban planning in the new developing area of China. Habitat International, 44, 536-544.

[IPCC] Intergovermental Panel on Climate Change. (2006). 2006 IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories. Institute for Global Environmental Strategies (IGES), Hayama, Japan.

[IPCC] Intergovermental Panel on Climate Change. (2007). Climate Change: The Scientific Basis. Cambridge University Press: Cambridge.

Kementerian Lingkungan Hidup. (2012). Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional.

Krisnawati, H., Varis, E., Kallio, M., & Kanninen, M. (2011). Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen. Ekologi, Silvikultur dan Produktivitas. Bogor Indonesia: CIFOR.

Kurniawan, A. (2017). Pengukuran Parameter Kualitas Udara (CO, NO2, SO2, O3 dan PM10) di Bukit Kototabang Berbasis ISPU. Jurnal Teknosains, 7(1), 1–82. https://doi.org/10.22146/teknosains.34658

Liao, C. H., Chang, C. L., Chiueh. (2013). Correlation between land use change and greenhouse gas emission in urban areas. Int.J. Environ Sci. Techno, 10, 1275-1286.

Lusiana, B., Noordwijk, M.V., Rahayu, S. editor. (2005). Carbon Stocks in Nunukan, East Kalimantan: a Spatial Monitoring and Modelling Approach. Report from the carbon monitoring team of the Forest Resources Management for Carbon Sequestration (FORMACS) project. Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre – ICRAF, SEA Regional Office.

Ohorella, S., Kaliky, F. (2011). Inventarisasi Biomassa Kompenen Vegetasi untuk Membangun Persamaan Allometrik (Studi Kasus pada Tanaman Agroforestry Dusun di Maluku). Jurnal Agrohut, 2 (1), 32.

Rachman, S. (2009). Pendugaan Potensi Karbon pada Tegakan Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) di Hutan Rakyat. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor.

Sewiko, R. (2016). Analisis Jejak Karbon Di Kawasan Wisata Pesisir Dan Laut (Studi Kasus Kawasan Wisata Pangandaran, Jawa Barat). Institut Pertanian Bogor.

Simarmata, F. S., & Wahyuningsih, H. (2012). Keanekaragaman makrozoobenthos pada hutan mangrove yang direhabilitasi di Pantai Timur Sumatera Utara. Jurnal Natur Indonesia, 11(2), 94-103. Doi: 10.31258/jnat.11.2.94-103.

Soerianegara, I. dan Lemmens, R. H. M. J. (1993) Plant resources of South-East Asia 5(1): Timber trees: major commercial timbers. Pudoc Scientific Publishers, Wageningen, Belanda.

Soerianegara & Indrawan. (1988). Stratifikasi Tajuk Dalam Hutan Hujan Tropika.

Suhardi, R. P. (2015). Analisis Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Emisi Karbon Di Indonesia. Universitas Diponegoro.

Widyasari, N. A. E., Saharjo, B.H., Solichin & Istomo. 2010. Pendugaan Biomassa dan Potensi Karbon Terikat di Atas Permukaan Tanah pada Hutan Rawa Gambut Bekas Terbakar di Sumatra Selatan. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 15 (1), 41-49.

Yu ,T., Feng, L., Ruong, W., Dan, Z. (2014). Effect of land use and cover change on terrestrial carbon stocks in urbanized area: a study from Changzhou, china. Journal of Cleaner Production, 1-7.

Yuzhe, W., Xiaoling, Z., Liyin, S. (2011). The impact of urbanization policy on land use change: a scenario analysis. Cities, 28, 147.

Downloads

Published

2023-10-30

How to Cite

Niken Febrianti, W. ., Budianto , S. ., Laela, F., Evitasari, D. ., Priyadharsini, R. ., & Suryaminasih, P. . (2023). Cadangan Karbon dari Penggunaan Sistem Budidaya Agroforestry di Kecamatan Wonosalam, Jombang. Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 15(2), 141–148. https://doi.org/10.33005/envirotek.v15i2.268