PEMANFAATAN LUMPUR IPAL DAN SERBUK GERGAJI MENJADI BRIKET ALTERNATIF
DOI:
https://doi.org/10.33005/envirotek.v12i2.77Keywords:
Briket alternatif, lumpur IPAL, serbuk gergaji, molase, tapiokaAbstract
Bahan organik limbah industri kayu yang berupa serbuk gergaji kayu mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif karena mempunyai nilai kalor cukup tinggi sekitar 4368 kal/g. Demikian pula dari sisa pengolahan industri yang lain, seperti lumpur dari instalasi pengolahan limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi serta karakteristik briket alternatif yang terbaik. Adapun variabel yang digunakan berupa komposisi briket dan perbedaan jenis perekat. Hasil penelitian menunjukkan briket dengan komposisi rasio perbandingan lumpur IPAL dan serbuk gergaji kayu 1:2 dengan penambahan perekat 40% mokase memiliki nilai kalor sebesar 4185,90 kal/g. Berdasarkan Briket pada penelitian ini. Jenis uji yang belum memenuhi baku mutu adalah uji kuat tekan sebesar 43,88kg/cm2. Hasil tersebut belum memenuhi baku mutu pada SNI 4931:2010 dengan klasifikasi briket tipe B degnan uji kuat tekan antara 50- 60 kg/cm2.
Downloads
References
Alkarami, I., (2007), “Biomassa Energi Masa Depan”.
Hanifah, (2009), “Pemanfaatan Briket Tempurung Kelapa Sebagai Briket Arang”. Kurnia, R. (2010), “Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Pabrik Gula dalam Rangka Zero Emission”.
Maharjoeno, E., (2005), “Energi Alternatif Pengganti BBM: Potensi Limbah Biomassa sawit sebagai Sumber Energi Terbarukan”.
Nugrahaeni, Y. I., (2007), “Pemanfaatan Limbah Tembakau (Nicotina Tabacum L) Untuk Bahan Pembuatan Briket sebagai Bahan Bakar Alternatif”. Skripsi Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Prasetyo, H., (2000), “Kinetika Briket Arang Tempurung Kelapa Sebagai Alternatif Energi”.
Windiarti, I., (1997). “Studi Penurunan Konsentrasi Cu dengan Memanfaatkan Lumpur dari IPAL PT SIER”.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Mohamad Mirwan, Insanul Mufti F
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.